Blog

  • Musyawarah perayaan dalam rangka HUT RI Ke 79 di desa pengadah

    Musyawarah perayaan untuk memperingati HUT RI Ke 79 di desa pengadah.. mengadakan perayaan berbentuk permainan untuk masyarakat yaitu permainan rakyat untuk memeriahkan HUT RI Ke 79 di Desa pengadah

  • Penyaluran BLT Dana Desa bulan mei tahun 2021 di Desa pengadah

    Senin, 31 mei 2021 telah dilaksanakan penyaluran BLT (DD Dana Desa) di Desa Pengadah Kec.Bunguran Timur Laut Kab.Natuna semoga masyarakat yang mendapat BLT bisa di mamfaat kan dengan baik .Blt

  • DTKS 2021 DESA PENGADAH

    DTKS 2021 DESA PENGADAH

    Kamis, Tanggal 25 Maret 2021 Pemerintah Desa Pengadah Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Mengadakan Musyawarah Desa Khusus untuk Verifikasi dan Validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tahun 2021, yang Dihadiri Oleh Dinas Sosial.Verifikasi dan Validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Ini dilakukan agar Dapat Mensurvey Masyarakat Desa Pengadah Yang Kehidupannya Ada yang Mampu Atau pun Tidak Mampu agar nanti Bisa dibantu Oleh Pemerintah Setempat. Data yang telah ada Pada tahun Sebelumnya ada 62 Kepala Keluarga (KK) Tetapi dengan ada yang meninggal, Pindah, dan Sudah Mempunyak Pekerjaan Tetap di Keluarkan dan Ditambah Ke Yang Baru, Yang dikeluarkan ada sebanyak 4 Kepala Keluarga Dan Penambahan Sebantak 35 Kepala Keluarga (KK). jadi Jumlah Keseluruhan Data DTKS Sebanyak 93 Kepala Keluarga (KK) Yang akan disurvey Nantinya dengan Memberika 41 Pertanyaan Kepada Keluarga yang di Survey.

  • Air Terjun Desa Pengadah, Objek Wisata Nan Indah Masih Tersembunyi

    Air Terjun Desa Pengadah, Objek Wisata Nan Indah Masih Tersembunyi

    Dibalik rindangnya hutan Desa Pengadah Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna terdapat mahakarya sang pencipta, berupa air terjun nan indah dan mempesona.

    Objek wisata air terjun ini, belum begitu dikenal oleh masyarakat. Namun pesonanya tidak kalah menarik dan akan memberi ketenangan jiwa bagi siapa saja yang mengunjunginya. Eksotis dan natural, begitulah kesan yang diterima bagi orang-orang yang telah melihat langsung keberadaan air terjun dibelantara hutan Desa Pengadah.

    Bahkan keberadaanya itu, diyakini banyak pihak suatu saat akan menjadi objek wisata unggulan dan menambah jumlah destinasi wisata yang ada di Natuna.

    Perengki, seorang traveler lokal sangat terkesan, setelah mengunjungi air terjun di hutan Desa Pengadah. Ia menyebutkan wisata air terjun ini sebagai salah satu keindahan dan kekayaan alam tersembunyi yang dimiliki Natuna.

    Kehadiran air terjun di tengah hutan lebat dengan air yang cukup jernih, membuat Perengki tambah yakin, suatu saat nanti, air terjun dengan ketinggian sekitar 5 meter itu akan menjadi destinasi favorit bagi wisatawan.

    Selain itu yang membuat, air terjun ini lebih mempesona, adanya hiasan undak-undak alami. Setiap kali undak – undak itu dilewati air kesannya seperti lukisan hidup.

    “Memang indah air terjun itu bang. Saya baru pertama kali mengunjungi wisata itu. Terpukau betul saya dengan keindahannya,” tutur Perengki.

    Perengki sangat yakin, suatu hari nanti kawasan itu bisa menjadi satu deststinasi wisata favorit. Selain indah, jarak lokasi kawasan itu tidak terlalu jauh dari Ibu Kota Kabupaten Natuna, Ranai.

    “Saya yakin ini akan ramai. Apalagi jarak tempuhnya sekitar satu jam saja menggunakan roda dua plus jalan kaki sekitar 2 jam dari Ranai,”tuturnya.

    Dengan pesona yang dimiliki air terjun Desa Pengadah, Perengki berharap ada perhatian dari pihak berwewenang terutama Pemerintah Kabupaten Natuna. Menurutnya, kawasan itu bisa diandalkan sebagai kawasan wisata yang dapat memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat sekitar.

    “Objek wisata air terjun itu perlu sentuhan, kalau saja ada jalan yang bisa dilewati kendaraan di sana. Kami yakin kawasan itu ramai dan bermanfaat bagi banyak orang,”pungkasnya.

    Hal senada juga diakui rekannya, Hendara, meskipun jalan dan medannya cukup menantang, namun ia tidak kapok untuk mengunjungi kembali kawasan itu sebab ada kepuasan tersendiri, setelah menikmati keindahan air terjun di hutan Desa Pengadah.

    “Ya, memang lelah kita kesana bang, tapi rasanya pengen datang lagi ke sana, karena tempatnya indah sekali. Mudah-mudahan nanti pemerintah bisa buka akses jalan ke sana, sehingga orang-orang lebih mudah menjangkaunya,” harap Hendara. (Red)

    Sumber: https://medako.co.id/air-terjun-desa-pengadah-objek-wisata-nan-indah-masih-tersembunyi/

  • Ayo ke Desa Pengadah, Ada Wisata Mangrove Unik yang Layak Dikunjungi

    Ayo ke Desa Pengadah, Ada Wisata Mangrove Unik yang Layak Dikunjungi

    Belum lama ini, Natuna kembali dikejutkan dengan munculnya wisata unik diatas sungai. Wisata ini hanya berbentuk pelantar yang terbuat dari kayu, yang menyusuri hutan mangrove (bakau). Meski tampak sederhana, namun wisata alam ini, mampu menghipnotis para pengunjungnya, terutama bagi mereka yang lagi kecanduan foto selfie maupun ngevlog.

    Ya, wisata alam hutan mangrove tersebut, terletak di Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna. Wisata tersebut dikembangkan oleh Pemerintah Desa setempat, dengan memanfaatkan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2018, yang mencapai Rp 110.630.525.

    Pelantar kayu tersebut, saat ini baru dibangun dengan panjang 100 meter, dengan lebar 2,5 meter. Ditambah dengan pagar pembatas setinggi kurang lebih 1,2 meter.

    Meski baru berjalan sekitar satu tahun, namun wisata yang terletak persis dibawah jembatan besar Desa Pengadah ini, sudah berhasil menyedot para wisatawan lokal untuk berkunjung. Bahkan, wisatawan dari luar daerah pun, sudah pernah menapakkan kakinya di pelantar tersebut.

    “Cukup unik ya, dan masih sangat alami. Tapi bagus kok,” ujar Nur Aini, wisatawan asal Kota Tanjungpinang, Kepri, saat ditemui di Pengadah belum lama ini.

    Meski menghabiskan biaya ratusan juta untuk membangun wisata alam tersebut, namun pihak pengelola tidak memungut biaya masuk sepeserpun bagi para pengunjung, alias gratis.

    Hanya saja, pihak pengelola menghimbau agar para pengunjung selalu menjaga kebersihan, dengan tidak mencorat-coret pagar dan pelantar jembatan, serta tidak membuang sampah ke sungai.

    Disetiap sudut pelantar, pihak pengelola juga memasang berbagai himbauan yang terbuat dari potongan kayu, bagi para pengunjungnya. Salah satunya adalah larangan menebang mangrove sembarangan, yang dapat dikenakan pidana.

    Lokasi wisata ini sangat mudah sekali dijangkau. Dari pusat Kota Ranai, perjalanan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit, menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

    Munculnya wisata alam hutan mangrove ini, adalah bukti bahwa masyarakat di Pedesaan Natuna, sudah mulai sadar untuk mengembangkan wilayahnya, dengan membuat Desa Wisata. Memang beberapa tahun terakhir ini, Desa Wisata menjadi tren baru untuk meramaikan sektor perpariwisataan di Indonesia.

    Laporan : Erwin Prasetio
    Sumber: https://lintaskepri.com/ayo-ke-natuna-ada-wisata-mangrove-unik-yang-layak-dikunjungi.html




  • Batik Tulis Desa Pengadah

    Batik Tulis Desa Pengadah

    Pembuatan batik tulis Desa Pengadah ini merupakan program unggulan dari KKNT-DM Universitas Brawijaya 2019




  • Buku Panduan Penyusunan RPJM Desa (Serial Panduan Pembangunan Desa – Buku 1)

    Buku Panduan Penyusunan RPJM Desa (Serial Panduan Pembangunan Desa – Buku 1)

    Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) mengatur dengan jelas mengenai pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan. Pasal 78 UU Desa menjabarkan tujuan pembangunan desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Pembangunan desa meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Penyelenggaraan pembangunan desa dilakukan dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.

    Agar pembangunan desa bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan, maka pembangunan desa harus terencana, terkoordinasi, berbatas waktu, serta sesuai dengan kondisi khas masyarakat dan wilayah desa yang bersangkutan. Selain itu pelaksanaan pembangunan desa mensyaratkan adanya peran aktif masyarakat, perangkat desa, lembaga-lembaga desa, lembaga di tingkat kecamatan dan kabupaten (atau lembaga supra desa), dan lain-lain. Dalam proses pembangunan desa, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan desa perlu dilakukan agar arah pembangunan desa tidak melenceng dari garis-garis yang telah ditetapkan dalam perencanaan pembangunan desa itu sendiri.

    Buku SERIAL PANDUAN PEMBANGUNAN DESA yang anda baca sekarang ini merupakan upaya inisiatif kami dari Yayasan Penabulu untuk memberikan kontribusi kecil dalam mendorong desa agar dapat melaksanakan pembangunan desa secara partisipiatif berdasarkan Undang-Undang Desa. Buku ini ditujukan sebagai bahan peningkatan kapasitas perangkat desa dan masyarakat desa mengenai tata kelola pemerintahan desa. Selain itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga non pemerintah dan masyarakat sipil dalam melakukan pendampingan desa. Harapannya, ada sinergi yang baik antara pihak pemerintah daerah dengan berbagai pihak yang berkepentingan guna mewujudkan tujuan pembangunan desa dan kawasan perdesaan.